Thursday, October 8, 2020

Galaksi Bima Sakti Dan Andromeda Akan Bertabrakan, Bagaimana Nasib Bumi?

bima sakti dan andromedaDi dalam alam semesta ini, terdapat jutaan bahkan milyaran bintang dan jenis-jenis galaksi. Dan beberapa di antaranya telah didapatkan dan masih terus dipelajari secara mendalam oleh para astronom. Meskipun demikian, masih banyak bintang dan galaksi yang hingga kini masih belum dimengerti keberadaannya.


Seperti yang dimengerti, bahwa tata cara tata surya kita masuk ke dalam sebuah galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti atau Milky Way Galaxy. Tidak cuma Galaksi Bima Sakti saja yang terdapat di alam semesta ini. Terdapat galaksi lain yang ialah tetangga dari Galaksi Bima Sakti yaitu, Galaksi Andromeda (M31) dan Triangulum (M33) yang mempunyai jarak 2,5 juta hingga 3 juta tahun cahaya dari Galaksi Bima Sakti. Ketiga galaksi tersebut mempunyai interaksi satu dengan yang lainnya.



  1. Prediksi Para Ahli


Dalam RAS National Astronomy Meeting di St Andrews, seorang peneliti berjulukan Hingsheng Zhao dari University of St. Andrews menyampaikan bahwa, Galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda telah mengalami tabrakan sekitar 10 milyar lalu. Zao menggunakan teori gravitasi Modified Newtonian Dynamics (MDO), yang mempunyai konsep sedikit berlawanan dari desain gravitasi Newton dan Einstein. Berdasarkan teori ini, gravitasi memiliki sikap lain dalam skala besar, sama halnya dengan sifat partikel subatomik yang beda pada materi yang lebih besar.


Tanda-tanda bila sudah terjadi gesekan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda  yakni adanya galaksi kerdil di sekitar Galaksi Bima Sakti. Meskipun telah bertabrakan, bukan memiliki arti tidak akan terjadi ukiran kembali. Saat ini Galaksi Andromeda sedang bergerak menuju Galaksi Bima Sakti.


Galaksi-galaksi yang ada di alam semesta ini, saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Begitu pula yang terjadi pada Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda. Menurut pada ahli, akan terjadi tabrakan dasyat antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaski Andromeda yang diprediksi terjadi sekitar 3,9 milyar tahun.


Namun, hasil observasi modern mengungkapkan bahwa goresan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda akan terjadi sekitar 4,5 milyar tahun lagi. Artinya terjadi penundaan goresan sebesar 6 milyar tahun. Penelitian ini menurut pengamatan yang dijalankan oleh pesawat ruang angkasa Eropa adalah Gaia.


Pesawat luar angkasa ini sudah menolong pada ilmuan untuk menciptakan peta 3D dari Galaksi Bima Sakti. Tidak cuma itu saja, Gaia juga mengamati posisi dan gerakan bintang-bintang, serta objek kosmik lain yang ada di sekitar Galaksi Bima Sakti dengan tepat. Sebab sebagian besar bintang yang diamati berada di sekeliling Galaksi Bima Sakti dan beberapa di antaranya berada di galaksi terdekat.


Data-data yang diperoleh dari Gaia menolong pada peneliti mengeksplor gerakan galaksi secara tiga dimensi untuk mengetahui bagaimana galaksi-galaksi itu meningkat dan berevolusi, fitur dan sikap galaksi, serta bagaimana proses terciptanya. Data yang dihasilkan oleh Gaia akan diteliti lebih lanjut untuk mengenali tingkat rotasi Galaksi Andromeda dan Galaksi Triangulum yang sebelumya belum pernah diteliti. Hasil penelitian itu dapat memetakan gerakan M31 dan M33. Sehingga para ahli mengetahui gerakan yang terjadi kurun kemudian dan dapat memprediksi gerakan untuk beberapa tahun ke depan.



  1. Dampak Dari Tabrakan


Ketika terjadi gesekan antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda, akan terbentuk sebuah galaksi gres yang berupa elips yang ialah campuran dari kedua galaksi. Gabungan kedua galaksi ini kemungkinan disebut sebagai Milkmeda. Tidak cuma itu saja, diprediksi kalau bintang-bintang yang berada di kedua galaksi tidak akan saling bertabrakan. Jumlah bintang di masing-masing galaksi memang banyak, tetapi jarak antar bintang relatif jauh sehingga ketika terjadi tabrakan antar galaksi, justru tidak akan terjadi tabrakan antar bintang. Melainkan, bintang-bintang tersebut akan menyatu.


Proses penggabungan kedua galaksi ini terjadi cukup lama yaitu 2 milyar tahun. Bintang-bintang juga akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari sentra galaksi gres. Sedangkan lubang hitam dari masing-masing galaksi akan menjadi supermasif kembar dan juga akan menciptakan quarsa yang sungguh terang. Seiring berjalannya waktu, kedua lubang hitam itu akan bergerak secara spiral mendekati satu dengan yang yang lain untuk bersatu menjadi suatu lubang hitam supermasif raksasa.



Lalu apa yang terjadi dengan tata surya? Saat terjadi ukiran antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda, matahari dan planet-planet tidak akan hancur. Namun, akan terlempar jauh dari sentra galaksi (3 kali lebih jauh dari lokasi ketika ini atau sekitar 100.000 tahun cahaya). Matahari akan berada pada di area halo terluar galaksi gres. Di posisi gres ini, tata surya akan berada di kawasan yang aman dari lubang hitam kembar supermasif .


Bagaimana dengan planet bumi? Matahari yang menjadi sentra tata surya kita, mengalami tahap evolusi. Pada tahap ini, matahari berkembang menjadi raksasa merah. Hal ini mempunyai dampak pada bumi yang bermetamorfosis planet super panas dan tidak ada air di permukaannya. Selain itu, berubahnya matahari menjadi rakasasa merah memungkinkan bumi tertelan ke dalam atmosfer matahari. Orbit bumi akan berkurang dan bergerak spiral ke dalam matahari. Dan itu merupakan final dari planet bumi.



  1. Apa Penyebab Terjadinya Tabrakan Tersebut?


Tabrakan itu mampu terjadi sebab adanya 2 hal yaitu gravitasi dan energi gelap. Dalam skala kecil di alam semesta, gravitasi adalah kekuatan yang dominan. Seperti halnya dikala kita menjatuhkan barang. Dalam skala besar, gravitasi adalah mempersatukan tata cara tata surya. Galaksi Bima Sakti dengan galaksi kecil di dekatnya termasuk Galaksi Andromeda. Dalam skala yang lebih besar lagi, gravitasi terjadi antara 2 galaksi dan melibatkan energi gelap. Lalu apa itu energi gelap?


Pada tahun 1920, Edwin Hubble mendapatkan bahwa alam semesta mengalami pengurangan tingkat percepatan. Para astronom menyebut pengendalian misterius itu dengan istilah energi gelap. Tapi sayangnya, masih belum dimengerti banyak ihwal energi gelap itu.


Tabrakan yang terjadi antar galaksi relatif berskala kecil di dunia astronomi.  Gravitasi terkuat terjadi antara Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda yang dijalankan oleh energi gelap yang mengatur kedua galaksi. Dan hal inilah yang menjadikan tabrakan antar kedua galaksi. Namun, tidak perlu khawatir hal itu akan terjadi beberapa milyar tahun lagi.




Sumber ty.com


EmoticonEmoticon